Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kita temui beberapa permasalahan hidup yang keberadaannya sangat tidak kita harapkan.Adalah sesuatu yang wajar,jika kita menginginkan suatu bentuk kehidupan yang baik dalam diri kita.Bahkan Allah juga menganjurkan kepada kita agar kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi.Namun,apajadinya jika kenyataannya dalam kehidupan kita sering kita temui ketidakcocokan.Nah,dalam kondisi inilah kita di harapkan untuk bisa bersabar dan mensyukuri segala sesuatu yang kita terima. Berikut ini adalah sebuah kisah yang ambil pelajaran.Grandsyaikh (Daghestani) pernah bercerita tentang seorang pria yang selalu terganggu oleh lingkungan sekitarnya, dia merasa mereka selalu mengganggu ketenangan pikirannya. Suatu ketika dia menjadi sangat gerah, lelaki itu memutuskan untuk meninggalkan segalanya dan menjadi pertapa. Setelah beberapa hari mencari-cari gua yang sesuai , akhirnya dia menemukan sebuah gua di suatu pegunungan yang sunyi. Katanya, ''Akhirnya aku berada dalam kedamaian. Tak seorangpun tahu aku berada di sini.'
Begitu dia mengatakan hal itu pada diri sendiri, seseorang melewati bukit di bawahnya, memandang ke atas pegunungan dan menemukan sebuah batu indah persis di sebelah guanya. 'Aku harus memiliki batu yang berwarna-warni itu.' Lalu mulailah dia menaiki gunung itu untuk mencapai batu yang dia inginkan. Tak ! tak ! Tak !
Lelaki yang berada di dalam gua sangat jengkel ketika mendengar ada pendaki mendekat, 'Ya Tuhanku, kucoba menjauh dari orang-orang itu, tapi mengapa Engkau kirimkan seperti ini! begitu banyak gunung di sana, mengapa Engkau kirimkan dia ke sini?' .Tak seorangpun bisa terbebas dari ketidaknyamanan hidup ini, sebagaimana sabda Nabi saw, 'Tidak ada istirahat di dunia ini.' Kalian mungkin hidup di kota atau di desa, bahkan di lereng pegunungan - namun semua yang kalian temui dalam hidup ini membuat kalian tidak bisa beristirahat.
Begitu dia mengatakan hal itu pada diri sendiri, seseorang melewati bukit di bawahnya, memandang ke atas pegunungan dan menemukan sebuah batu indah persis di sebelah guanya. 'Aku harus memiliki batu yang berwarna-warni itu.' Lalu mulailah dia menaiki gunung itu untuk mencapai batu yang dia inginkan. Tak ! tak ! Tak !
Lelaki yang berada di dalam gua sangat jengkel ketika mendengar ada pendaki mendekat, 'Ya Tuhanku, kucoba menjauh dari orang-orang itu, tapi mengapa Engkau kirimkan seperti ini! begitu banyak gunung di sana, mengapa Engkau kirimkan dia ke sini?' .Tak seorangpun bisa terbebas dari ketidaknyamanan hidup ini, sebagaimana sabda Nabi saw, 'Tidak ada istirahat di dunia ini.' Kalian mungkin hidup di kota atau di desa, bahkan di lereng pegunungan - namun semua yang kalian temui dalam hidup ini membuat kalian tidak bisa beristirahat.
Kita diminta bersabar dalam menghadapi situasi seperti ini, karena 'Siapa yang sabar akhirnya akan sukses.Allah mengirimkan berbagai ujian dan beban sesuai dengan kapasitas hakiki kita. Kapanpun kita tujukan hati kita pada Tuhan Yang Maha Kuasa, kita akan tenggelam dalam kedamaian. Namun saat kita berpaling dari-Nya, kita akan terpuruk di sebuah dasar yang curam dan gelap.
Allah menjabarkan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Ia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya.
Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan kelakuan dan tindakan orang lain. Akan tetapi kesabaran harus ada dan diwujudkan. Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:
- Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. 90:4)
- Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
- Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
- Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
- Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
- Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmanNya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200).
- Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:5-6)
- Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran.
- Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
- Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (QS.Al Ra’d 13:22)
- Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan. Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
- Menguatkan factor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
- Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
- Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
- Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
- Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar