Malam takbiran memang masih jauh, tapi ga ada salahnya dong klo kita mulai larak-lirik benda yang satu ini.Ya,..”Bedug”,begitulah kerap kita memanggilnya.Meskipun lebaran masih beberapa hari lagi namun penjualan bedug sudah mulai meningkat di awal bulan Ramadhan ini. Benda yang khas dibunyikan di malam takbiran itu sudah banyak dipesan orang. Sepertinya kalau ga ada Bedug Lebaran kayaknya ga afdol deh,.Selain itu juga, Bedug bisa menambah kesemarakan perayaan Idul Fitri.Terbukti pada malam Hari Raya Ied seluruh masji-masjid identik membunyikan bedug,bahkan ada juga yang membawanya sampai turun kejalan-jalan berkeliling sambil mengumandangkan Takbir.Wah,..jadi ga sabar neh pengen buru-buru Lebaran.Heeeeee,…
Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengani waktu shalat atau sembahyang. Bedug sendiri sebenarnya berasal dari India dan Cina. Dari legenda Cheng Ho dari Cina, ketika Cheng Ho hendak pergi, kemudian seorang raja dari semarang mengatakan bahwa dirinya ingin mendengarkan suara bedug dari masjid. Sejak itulah, bedug kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di negara China, Korea dan Jepang, yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan.Bedug sendiri sebenarnya merupakan salah satu alat musik tradisional dari ribuan tahun lalu sebagai alat komunikasi, baik untuk ritual keagamaan ataupun untuk masalah politik. Ketika masih dalam zaman orde baru, banyak terjadi pembersihan di masjid, sehingga bedug yang dianggap bukan termasuk elemen keislaman, kemudian dikeluarkan dari surau atau langgar dan diganti dengan pengeras suara, yang kebanyakan sudah dipakai sekarang ini.Namun, menurut sebagian besar orang menilai penggantian bedug dengan pengeras suara justru dapat lebih menyuarakan isi khotbah para imam lebih keras dan bisa terdengar lebih luas.
Pembuatan Bedug memang agak sedikit rumit.Pada awalnya,kambing atau sapi dikuliti. Kulit hewan yang biasa dibuat sebagai bahan baku bedug antara lain kulit kambing, sapi, kerbau, dan banteng. Kulit sapi putih memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kulit sapi coklat. Sebab, kulit sapi putih lebih tebal daripada kulit sapi coklat, sehingga bunyi yang dihasilkannya akan berbeda disamping, keawetannya yang lebih rendah. Kemudian, kulit tersebut direndam ke dalam air detergen sekitar 5-10 menit. Jangan terlalu lama agar tidak rusak. Lalu, kulit dijemur dengan cara dipanteng (digelar) supaya tidak mengerut. Setelah kering, diukur diameter kayu yang sudah dicat dan akan dibuat bedug. Seteleh selesai diukur, kulit tersebut dipasangkan pada kayu bonggol kayu yang sudah disiapkan. Proses penyatuan kulit hewan dengan kayu dilakukan dengan paku dan beberapa tali-temali.Seiring dengan berjalannya waktu fungsi Bedug berkembang menjadi alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komunitas.Selain itu juga Bedug mengandung fungsi estetika dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.
Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengani waktu shalat atau sembahyang. Bedug sendiri sebenarnya berasal dari India dan Cina. Dari legenda Cheng Ho dari Cina, ketika Cheng Ho hendak pergi, kemudian seorang raja dari semarang mengatakan bahwa dirinya ingin mendengarkan suara bedug dari masjid. Sejak itulah, bedug kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di negara China, Korea dan Jepang, yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan.Bedug sendiri sebenarnya merupakan salah satu alat musik tradisional dari ribuan tahun lalu sebagai alat komunikasi, baik untuk ritual keagamaan ataupun untuk masalah politik. Ketika masih dalam zaman orde baru, banyak terjadi pembersihan di masjid, sehingga bedug yang dianggap bukan termasuk elemen keislaman, kemudian dikeluarkan dari surau atau langgar dan diganti dengan pengeras suara, yang kebanyakan sudah dipakai sekarang ini.Namun, menurut sebagian besar orang menilai penggantian bedug dengan pengeras suara justru dapat lebih menyuarakan isi khotbah para imam lebih keras dan bisa terdengar lebih luas.
Pembuatan Bedug memang agak sedikit rumit.Pada awalnya,kambing atau sapi dikuliti. Kulit hewan yang biasa dibuat sebagai bahan baku bedug antara lain kulit kambing, sapi, kerbau, dan banteng. Kulit sapi putih memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kulit sapi coklat. Sebab, kulit sapi putih lebih tebal daripada kulit sapi coklat, sehingga bunyi yang dihasilkannya akan berbeda disamping, keawetannya yang lebih rendah. Kemudian, kulit tersebut direndam ke dalam air detergen sekitar 5-10 menit. Jangan terlalu lama agar tidak rusak. Lalu, kulit dijemur dengan cara dipanteng (digelar) supaya tidak mengerut. Setelah kering, diukur diameter kayu yang sudah dicat dan akan dibuat bedug. Seteleh selesai diukur, kulit tersebut dipasangkan pada kayu bonggol kayu yang sudah disiapkan. Proses penyatuan kulit hewan dengan kayu dilakukan dengan paku dan beberapa tali-temali.Seiring dengan berjalannya waktu fungsi Bedug berkembang menjadi alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komunitas.Selain itu juga Bedug mengandung fungsi estetika dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.
enak banget backson nya dee....
BalasHapusMakasih,..teh,..!.Sorry baru respon,coz lg konsen kerja (dah lama ga posting2,jd ga sempet lihat,),..!.
BalasHapushehehe,..