“ Nyonya Glory ku “
Nyonya,..
Tahukah kau bagaiman aku di ciptakan,..?
Aku beranjak dari seonggok daging kecil,…
Dan kemudian tumbuh menjadi akal
Dulu selalu saja ada rindu yg mengeja sebuah makna yg terselip
diantara kidung ku,…
Hingga akhirnya ku beranikan diri menaiki mimbar mu,
Menggelar Nasib,..
Lalu mulai memunguti kepingan hidup yang kau lempar di depan ku,..
Namun kini,..
Jangan dekati aku lagi,..Wahai Nyonya Glory,…!.
Sebab suaraku tak merdu lagi,..,.
Mulut ku kini sudah menyerbak bau busuk,..
Seakan Tuhan pun menutup hidung…
Sebab Suamimu selalu membuang tumpukan mayat serdadu-serdadu imajinasi yg tak pernah terwujud menjadi raja di setiap do’a-do’a ku,..
Nyonya Glory ku,..
Kehidupan bagiku layaknya sebuah pakaian yg di jejer di sudut pasar Nasib.,.
Yang apabila Si Tuan datang,maka pedagang pun tak pernah pasang muka orang Munafik,..
Sebuah Birokrasi yg sederhana,..
Tinggal jual,..
Lalu di beli,.
Selalu saja begitu,
Sampai –sampai perut udaraku mulai membuncit,…
Dan akhirnya aku memutuskan untuk keluar melalui anus
kehidupan yang baunya minta ampun,..
Biarkan aku pergi,.Nyonya Glory ku,..!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar